Beberapa
hari yang lalu, .Feast mengeluarkan (kembali) single ‘Kelelawar’ dengan embel-embel ‘Revisi Final Fix Banget’.
Jadi, judulnya berubah menjadi ‘Kelelawar Revisi Final Fix Banget’. Hmm...
Cukup menarik, bukan? Mengingatkan fenomena nama file revisi di kalangan mahasiswa atau para desainer grafis.
Gue
berpikir, .Feast mengeluarkan kembali single
lama dengan embel-embel ‘Revisi Final Fix Banget’ setelah lagu mereka
dikritik oleh alm. Yockie Suryoprayogo dan Guruh Soekarnoputra di video “Taste
Test” yang diunggah di kanal Youtube “Sounds From The Corner”. Guruh
Soekarnoputra berkata bahwa lagu ini terdengar masih ada yang kurang di bagian mixing dan mastering. Mungkin karena hal itu, .Feast mengeluarkan kembali lagu
andalan mereka di album ‘Multiverse’ ini dengan beberapa perubahan menurut
kuping gue.
Menurut
gue juga, di versi sekarang ini, semua instrumen yang ada di lagu ini direkam
ulang (kecuali vokal).
Hal
yang pertama berubah adalah drum roll
di intro sebelum gitar masuk. Hal ini
tidak bisa kalian temukan di versi awal. Drum
roll berjalan sekitar satu bar sebelum gitar milik Adnan masuk. Menurut
gue, Drum roll di awal cukup bagus
untuk membuat adrenalin naik sebelum lagu di mulai.
Kedua,
mixing di lagu ini mengalami
peningkatan dari versi sebelumnya. Di versi ini, mixing di bagian gitar Adnan dan Dicky punya tempatnya tersendiri
dan begitu jelas terasa. Seperti gitar milik Adnan yang terus mengalun di intro berada di sebelah kanan.
Sedangkan, gitar milik Dicky yang dipakai sebagai fill lagu berada di sebelah kiri kuping kalian (Jika earphone atau
speaker kalian staging-nya luas)
Ketiga,
nah... ini nih yang paling mencolok dari versi sebelumnya. Vokal dari Karaeng
Adjie (Vokalis Polka Wars) yang ikut andil dalam lagu ini terdengar begitu jelas
keberadaannya. Karena pada versi sebelumnya, suara Karaeng Adjie dengan Baskara
Putra (Vokalis .Feast) terasa tidak ada bedanya. Di versi ini, sudah mulai terdengar
keberadaan suara dari Karaeng Adjie. Apalagi pada saat di bagian akhir lagu.
Dari
sekian ulasan, bisa diambil kesimpulan bahwa lagu ini di-“revisi” pada bagian
teknis atau bagian proses penyempurnaan lagu (mixing dan mastering). Jika bermain persentase, 90%
bagian teknis, 10% bagian aransemen. Kenapa aransemen? Pertama, di intro lagu. Di versi sebelumnya, tidak
ada drum roll. Kedua, di akhir lagu,
hanya bass, drum, dan vokal Karaeng Adjie yang terdengar. Sisanya berhenti
bermain.
Glosarium:
Mixing:
Menyelaraskan semua instrumen dalam proses rekaman agar semua instrumen menyatu
dengan sempurna
Mastering: Proses
akhir dalam proses rekaman. Bertujuan agar musik yang dihasilkan punya “warna”
dan “taste”
Drum Roll: Pukulan
pada snare drum secara berturut-turut. Seperti pada marching band atau lebih mirip suara senjata AK-47
Fill: Mengisi
kekosongan notasi pada lagu atau menambahkan saat notasi tidak kosong dengan
tujuan sebagai pemanis dalam lagu
Staging: Istilah
di dunia audio. Jika kalian mempunyai earphone
atau speaker dengan staging luas,
kalian bisa mendengarkan secara luas instrumen dalam lagu (tidak menumpuk di
tengah)
0 komentar:
Posting Komentar